5 Hal Mengenai Laporan Neraca Yang Harus Anda Ketahui
Bicara mengenai keuangan bisnis, tentunya tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan yang namanya laporan keuangan.
Salah satu laporan keuangan yang patut diperhatikan disamping laporan laba rugi dan laporan arus kas adalah laporan neraca.
Laporan neraca menghadirkan informasi yang melengkapi informasi pada laporan laba rugi dan laporan arus kas. Berikut ini 5 hal penting mengenai laporan neraca yang harus anda ketahui.
Bersifat Kumulatif
Laporan neraca adalah “potret” dari kondisi perusahaan di suatu waktu tertentu. Laporan neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan di tanggal yang ditentukan.
Sebagai contoh, jika tertulis laporan neraca per tanggal 31 Desember 2018, berarti informasi yang ada dalam laporan neraca tersebut menggambarkan kondisi suatu bisnis di tanggal 31 Desember 2018. Itulah sebabnya laporan neraca bersifat kumulatif.
Biasa Digunakan Untuk Melihat Pertumbuhan Bisnis/Perusahaan
Bayangkan ada seorang anak kecil yang setiap kali ia berulang tahun, orangtuanya selalu mengambil gambar anak tersebut. Setelah 7 tahun berselang, foto-foto anak tersebut semuanya diletakkan di atas meja secara berurutan dari tahun pertama hingga tahun ketujuh.
Dari melihat foto-foto itu, pastilah kita dapat melihat bagaimana perkembangan anak itu selama tujuh tahun. Bisa dilihat dari tinggi badan, lebar bahu dan pinggang, besar lengan, gaya rambut, dan sebagainya.
Mungkin juga ada tahun-tahun dimana perkembangan si anak tidak terlalu signifikan dari tahun sebelumnya. Nah seperti itulah kira-kira fungsi dari neraca dalam menggambarkan pertumbuhan bisnis.
Sama Dengan Persamaan Dasar Akuntansi
Tahu persamaan dasar akuntansi? Biasanya kita mendapatkan hal ini di masa-masa awal belajar akuntansi. Banyak orang yang sudah tahu, tapi banyak pula yang belum menyadari bahwa laporan neraca sama dengan persamaan dasar akuntansi.
Ini berarti laporan neraca sangat penting untuk sama-sama kita pahami, dan kita berdayakan untuk memajukan bisnis kita.
Terdiri dari Harta, Utang, dan Modal
Sama dengan persamaan dasar akuntansi, laporan neraca terdiri dari tiga bagian yakni harta, utang, dan modal. Atau lebih tepatnya biasa kita buat dalam bentuk persamaan “Harta = Utang + Modal.”
Harta (aset) adalah apa yang kita punya dalam bisnis dan masih produktif untuk digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan. Harta (aset) dapat diperoleh dengan utang atau melalui modal.
Itulah sebabnya keluar persamaan akuntansi yakni “Harta = Utang + Modal” dimana jumlah utang ditambah dengan modal harus sama dengan jumlah harta.
Merupakan “Terminal Akhir” Hasil Saldo Laba/Rugi
Tidak seperti laporan laba rugi menggambarkan performa/kinerja sebuah perusahaan dalam jangka waktu satu tahun/periode, sebaliknya laporan neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu.
Itu sebabnya setiap awal periode, sejatinya laporan laba rugi harus selalu dimulai dari nol. Sedangkan untuk laporan neraca, nilainya bersifat kumulatif (selalu bertambah/berkurang dari periode sebelumnya tergantung kinerja periode sebelumnya).
Hasil dari laporan laba rugi adalah laba/rugi itu sendiri. Jika perusahaan memperoleh laba, maka laba perusahaan akan dijadikan penambah modal di laporan neraca. Sebaliknya jika perusahaan merugi, maka kerugian tersebut akan mengurangi jumlah modal di laporan neraca.
Itu sebabnya laporan neraca dianggap sebagai “terminal akhir” yang akan “membuang” saldo laba/rugi dari laporan laba rugi ke laporan neraca, membuat laporan laba rugi menjadi nol, dan membuat saldo modal di laporan neraca menjadi berubah nilainya.
Nah itulah 5 hal yang harus anda ketahui terkait laporan neraca. Semoga bisa menambah wawasan kita semua. Bagi yang ingin terus menambah pengetahuan dan wawasan terkait akuntansi, keuangan, bisnis, dan ekonomi ikuti terus artikel Tebi ini, ya. Semoga bermanfaat!