Tips Membuat Catatan Keuangan Bisnis

Designed by Freepik

Catatan keuangan merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap pebisnis. Keuntungan memiliki catatan keuangan sangat banyak. Informasi dalam catatan keuangan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sebagai contoh, dengan melihat catatan atas penjualan yang kita lakukan, kita dapat mengetahui omzet usaha kita, membandingkannya dengan biaya, dan menentukan strategi usaha kedepannya.

Selain itu, catatan keuangan juga diperlukan untuk memperkuat posisi bisnis kita, terutama saat berhadapan dengan calon kreditur dan investor.

Walaupun manfaat catatan keuangan bagi bisnis sudah sangat jelas, faktanya masih banyak pelaku bisnis, khususnya kelas UMK yang masih belum melakukan pencatatan keuangan.

Beberapa alasan yang mendasarinya diantaranya adalah ketidaktahuan dalam membuat catatan keuangan, ketidakcukupan waktu untuk melakukan catatan keuangan, sampai dengan tidak adanya sumber daya yang membantu pencatatan keuangan.

Untuk itu, pada artikel ini Tebi akan berbagi mengenai tips membuat catatan keuangan sederhana. Tips pertama adalah tahap persiapan pencatatan.

Designed by Freepik

Tahap Persiapan Pencatatan

Secara sederhana, catatan keuangan dapat dibagi ke dalam 6 kategori, yakni pemasukan kas, pengeluaran kas, pendapatan, beban, utang, dan piutang.

Jika kamu mau, kamu dapat melakukan breakdown terhadap tiap kategori agar menjadi lebih detil. Sebagai contoh, kategori pendapatan dapat di-breakdown menjadi pendapatan dari usaha (penjualan produk, pemberian jasa, dll) dan pendapatan lain-lain (penerimaan bunga tabungan, penerimaan tip dari pelanggan, dll).

Pastikan bahwa tiap kategori yang sudah kamu buat (minimal 6) dicatat secara terpisah. Sebagai contoh, jika kamu mencatat dengan buku maka kamu bisa memakai buku yang berbeda untuk mencatat setiap kategori. Tuliskan nama kategori di sampul buku yang kamu gunakan.

Setelah tahap persiapan selesai, selanjutnya kamu dapat menerapkan tips kedua untuk melakukan pencatatan keuangan.

Designed by Freepik

Melakukan Pencatatan

Sertakan tanggal pencatatan sebelum kamu mulai mencatat transaksi di hari tersebut.

Buatlah catatan dengan format seperti ini (dari kiri ke kanan): nomor (1, 2, 3, dst sesuai dengan urutan catatan), nama transaksi (tulis keterangan sesuai dengan transaksi yang terjadi, misal biaya pembelian persediaan.

Usahakan konsisten terhadap nama transaksi), nominal per unit, kuantitas, jumlah (nominal per unit dikali kuantitas).

Mulailah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi di tanggal itu. Kamu dapat menggunakan dua pendekatan pencatatan. Pendekatan pertama adalah melakukan pencatatan secara langsung setelah transaksi terjadi.

Pendekatan model ini sangat ideal, namun terkadang beberapa pelaku usaha tidak bisa menerapkannya secara optimal karena keterbatasan yang ada. Jika memang tidak dimungkinkan, bisa terapkan pendekatan kedua yakni menentukan waktu-waktu untuk mencatat.

Misal, kita menentukan bahwa waktu pencatatan terjadi di siang hari pukul 12.00 dan sore hari pukul 17.00 dengan alasan pada jam-jam tersebut tidak banyak pelanggan yang datang sehingga kita bisa fokus melakukan pencatatan.

Jadi, jika ada transaksi yang terjadi sebelum pukul 12.00 siang maka tidak usah langsung dicatat, tapi semuanya akan dicatat nanti di pukul 12.00 siang. Transaksi yang terjadi setelah pukul 12.00 siang semuanya akan dicatat pukul 17.00.

Jangan lupa untuk menjumlahkan semua transaksi di akhir hari pencatatan.

Itulah tips-tips yang bisa kami bagikan untuk membuat catatan keuangan sederhana. Tentunya catatan keuangan model ini sangat mudah untuk dipraktikkan, namun terdapat beberapa kelemahan karena masih berupa catatan manual.

Kabar gembiranya, Tebi menghadirkan solusi untuk para pebisnis yang membutuhkan catatan keuangan yang praktis, aman, dan dapat diandalkan melalui aplikasi teman bisnis yang dapat diunduh di playstore secara gratis.

Yuk pakai Tebi dan ajak teman-temanmu yang memiliki bisnis untuk memakai Tebi. Semoga bermanfaat.

 

Related Posts

Tinggalkan komentar