Membuat Laporan Keuangan Untuk Usaha Berbasis UMK
Mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), laporan keuangan setidaknya harus mencakup lima buah laporan, yakni laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, dan catatan atas laporan keuangan.
Setiap laporan dibuat setidaknya sekali dalam setahun. Untuk perusahan Terbuka (Tbk) yang sahamnya diperdagangkan di bursa dan telah melewati fase Initial Public Offering (IPO), laporan keuangan dibuat sebanyak lima kali dalam setahun, yakni laporan kuartalan (empat laporan) dan laporan tahunan (satu laporan).
Dengan kompleksitas laporan keuangan yang tinggi (ada lima buah laporan yang harus dibuat), dan pembuatan laporan keuangan yang sangat banyak (lima kali dalam setahun).
Pastinya kita akan langsung membayangkan bagaimana sulitnya membuat laporan keuangan ditinjau dari segi waktu yang harus dihabiskan, serta sumber daya yang harus dikerahkan, semuanya dilakukan hanya untuk membuat sebuah laporan yang belum tentu semua informasinya bisa kita manfaatkan.
Bagi setiap pelaku bisnis, setiap aktivitasnya pasti akan selalu dikaitkan dengan cost (biaya) versus benefit (keuntungan). Terlepas dari biaya yang harus dikeluarkan, keuntungan pembuatan laporan keuangan bagi perusahaan-perusahaan besar, apalagi perusahaan Tbk sudah tidak perlu ditanyakan lagi.
Laporan Keuangan Secara Umum
Laporan keuangan menggambarkan posisi mereka dan membantu mereka merumuskan strategi dan tantangan pasar di depan. Laporan keuangan juga menghadirkan informasi yang berguna bagi investor maupun kreditur perusahaan.
Terlepas dari itu semua, laporan keuangan menjadi satu hal yang tidak dapat ditawar bagi mereka karena diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan laporan keuangan juga digunakan untuk pembuatan laporan pajak.
Laporan Keuangan UMKM
Bagaimana dengan UMK? Apakah laporan keuangan menjadi sesuatu yang menguntungkan dari sudut pandang cost versus benefit? Jawabannya ya, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
Dari sebegitu banyaknya informasi keuangan dalam laporan keuangan, informasi terpenting yang harus dimiliki tiap UMK adalah omzet (total penjualan), saldo utang-piutang (untuk kebutuhan menyelesaikan kewajiban dan menagih hak), dan saldo persediaan (biasanya untuk perusahaan retail).
Informasi mengenai omzet atau total penjualan dibutuhkan oleh pemilik usaha berbasis UMK untuk mengevaluasi kinerja penjualan dalam usahanya dan menentukan strategi ke depan.
Selain itu, informasi omzet juga dibutuhkan sehubungan dengan kewajiban pajak atas penghasilan tertentu sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku (selengkapnya di PP 46 tahun 2013).
Pencatatan utang yang rapih dan akurat dapat membantu pemilik usaha UMK untuk melakukan pembayaran utang secara tepat waktu dan mencegah permasalahan yang tidak diinginkan.
Sementara itu, pencatatan piutang yang dilakukan dengan rapih juga membantu pemilik usaha UMK menagih piutang dan mengevaluasi penerimaan dari pembayaran piutang.
Informasi mengenai persediaan tidak terlalu dibutuhkan bagi UMK dengan kuantitas penjualan yang rendah. Namun, UMK yang penjualan perharinya sudah melebihi duapuluh seharusnya sudah mulai melakukan pencatatan terhadap persediaan.
Intinya adalah, pembuatan laporan keuangan bagi UMK akan selalu menguntungkan dan bermanfaat selama anda dapat menentukan informasi keuangan apa saja yang dibutuhkan oleh usaha anda.
Selanjutnya, anda hanya perlu fokus pada pencatatan elemen-elemen keuangan penting dalam bisnis anda seperti kas, utang, piutang, dan persediaan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.
Seiring dengan perkembangan bisnis anda, jika usaha anda sudah masuk dalam kategori usaha menengah (omzet antara Rp 4,8 Miliar s/d Rp 50 Miliar) barulah timbul kewajiban membuat laporan keuangan secara lengkap karena informasi laporan keuangan tersebut akan digunakan untuk menghitung pajak penghasilan.
Temanbisnis: Solusi Catatan Keuangan Untuk UMKM
Kabar baik bagi pemilik usaha berbasis UMK adalah, Tebi hadir untuk membantu pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan anda. Aplikasi Tebi dapat diunduh di playstore secara gratis.
Tebi memungkinkan anda menyusun laporan laba rugi dan laporan arus kas hanya dengan hitungan detik. Aplikasi Tebi dapat diakses di mobile phone, memungkinkan anda mencatat dan membuka laporan usaha anda dimanapun dan kapanpun.
Kurang lebih itulah insight yang bisa Tebi bagikan dalam artikel ini. Bagi yang ingin terus menggali pengetahuan dan wawasan mengenai keuangan, bisnis, dan ekonomi ikuti terus artikel Tebi, ya! Semoga bermanfaat.