Ingin Bisnis Anda Lebih Efisien? Hindari Hal-Hal Berikut Ini
Efisiensi dalam bisnis tentu hal yang sangat diperlukan pengusaha. Dengan bisnis yang lebih efisien, produktivitas meningkat, bisnis anda akan lebih menguntungkan.
Pada kesempatan ini, Tebi ingin berbagi mengenai hal-hal yang harus anda hindari jika ingin memiliki bisnis yang lebih efisien.
Tidak Menerima Teknologi
Kebanyakan pebisnis, terutama di kelas mikro dan kecil “menolak” adanya teknologi. Padahal, teknologi dapat membantu anda dan tim bekerja lebih efisien.
Pembukuan yang masih dilakukan dengan tulis tangan, pemasaran yang dilakukan hanya dengan spanduk yang terpasang, hal-hal seperti ini harus dihindari jika anda ingin memiliki bisnis yang lebih efisien.
Memang terkadang, anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk ”mengakuisisi” sebuah teknologi. Beberapa aplikasi atau fitur memang menuntut anda untuk membayar/berlangganan.
Tapi, jika ternyata produktivitas dan keuntungan yang dihasilkan lebih besar dari biaya tambahannya, maka hal ini seharusnya tidak bisa menjadi alasan untuk anda tidak menerima teknologi.
Beberapa pengusaha juga tidak mau memakai teknologi karena meyakini bahwa sesuatu yang canggih/berhubungan dengan teknologi itu amat menyulitkan. Padahal, penyesuaian terhadap teknologi biasanya hanya di awal saja.
Bagi pengusaha “generasi old” mungkin bisa mengakalinya dengan meminta bantuan anak/merekrut karyawan usia muda untuk membantu beradaptasi terhadap teknologi.
“Terlalu” Mengandalkan Komunikasi Online
Adanya whatsapp, line, dan telegram memang membuat komunikasi menjadi lebih mudah. Tapi, jangan sampai kita lupa bahwa media komunikasi terbaik adalah dengan tatap muka.
Hal ini sangat penting terutama bagi anda yang sudah memiliki karyawan. Menurut pendapat para ahli, komunikasi tidak langsung (melalui perantara media) berpotensi besar menimbulkan noise yang berdampak pada besarnya kemungkinan miskomunikasi.
Miskomunikasi sendiri dapat menyebabkan kerugian yang bisa besar ataupun kecil tergantung dari tingkat keparahan miskomunikasi dan hal dimana miskomunikasi terjadi.
Selain itu komunikasi secara langsung dengan bertatap muka juga membuat anda dapat memberikan informasi secara lebih jelas dan cepat.
Dengan begitu, waktu komunikasi menjadi lebih cepat, informasi disampaikan dengan jelas, bisnis anda juga lebih efisien. Itu sebabnya anda sebaiknya mengagendakan diskusi/rapat secara langsung dengan karyawan anda secara berkala.
Bekerja Secara Multi-Tasking
Kebanyakan orang berpikir dirinya bisa melakukan multi-tasking dalam menuntaskan pekerjaan. Faktanya, menurut brainfodder.org, otak manusia tidak didesain untuk melakukan multi-tasking.
Sebaliknya, jika kita fokus untuk menuntaskan satu pekerjaan (single-tasking), baru beralih pada pekerjaan lain, hal ini sebenarnya membuat pengerjaan menjadi lebih efektif.
Dalam berbisnis, anda pastinya dituntut untuk melakukan banyak hal dalam waktu yang sempit. Jika ini terjadi, mencoba menyelesaikan semuanya dalam satu waktu menjadi pilihan yang buruk.
Inilah pentingnya membuat to-do list (daftar pekerjaan). Dengan menjabarkan semua pekerjaan yang harus anda lakukan, anda dapat mulai menyelesaikan tugas satu-per-satu dengan lebih mudah.
Tidak Tahu Kapan Harus Berhenti
Bekerja terus-menerus tanpa kenal lelah terkadang dipandang sebagai suatu hal yang keren. Faktanya, jika tidak benar-benar terpaksa, anda seharusnya senantiasa membatasi jam kerja anda setiap harinya.
Hal ini karena manusia, sebagaimana makhluk hidup lainnya memiliki kebutuhan biologis yang tidak bisa ditawar. Salah satunya adalah waktu istirahat yang cukup.
Kurang istirahat dapat menyebabkan stress dan mengganggu konsentrasi yang malah akan membuat penyelesaian pekerjaan menjadi tidak efektif. Dalam jangka panjang, kurang istirahat juga dapat berdampak pada kesehatan.
Dalam hal ini, alokasi waktu yang baik menjadi kunci agar pekerjaan selesai tanpa mengorbankan waktu istirahat. Selain itu, kemampuan untuk mengenali diri juga diperlukan agar kita senantiasa tahu kapan saatnya harus berhenti sejenak, me-refresh pikiran, dan beristirahat.
Kerja, Kerja, dan Kerja
Memang benar, dalam berbisnis anda pastinya memiliki rutinitas yang harus anda selesaikan setiap harinya seperti mencatat keuangan, melayani pelanggan, membeli dari pemasok, dan lain-lain.
Namun, terpaku pada apa yang anda kerjakan dan terjebak dalam rutinitas bukanlah suatu pertanda yang baik bagi anda dan usaha anda.
Sebagai pebisnis, sudah sepatutnya anda tidak hanya terpaku pada “apa saja yang harus dikerjakan”, tapi juga “bagaimana cara mengerjakannya”.
Itu sebabnya, anda harus selalu meluangkan waktu untuk mengevaluasi cara kerja bisnis anda secara berkala. Dengan adanya evaluasi, anda bisa menelaah apakah yang anda lakukan sudah benar-benar efektif dan efisien.
Jika belum, anda bisa memperbaharui cara anda mengerjakan /menuntaskan sesuatu. Dengan begitu, harapannya bisnis anda dapat beroperasi secara lebih optimal dan dapat mengantarkan anda pada keuntungan yang lebih besar.