3 Metode Untuk Mengecek Pembayaran Dari Pelanggan
Tidak seperti toko biasa yang pembayarannya dapat dilakukan secara tunai (langsung), dalam bisnis online pembayaran dilakukan secara tidak langsung, atau melalui transfer.
Setelah transfer dilakukan, harus ada proses pengecekan dari anda, untuk memastikan bahwa pelanggan benar-benar telah membayar.
Berikut ini 3 metode yang lazim digunakan untuk membantu anda melakukan pengecekan pembayaran dari pelanggan.
Kirim Bukti Transfer
merupakan metode pengecekan pembayaran yang paling tradisional. Jika anda melakukan metode ini, maka pelanggan yang telah mentransfer uangnya harus mengirimkan bukti transfernya kepada anda.
Selanjutnya, anda akan mengecek rekening tabungan anda dan menyamakannya dengan bukti transfer dari pelanggan. Jika cocok, berarti pembayaran telah terkonfirmasi.
Kelemahan dari metode ini adalah, jika anda menerima pembayaran dengan nominal yang sama dalam waktu yang sama pula, maka anda harus mengecek nomor rekening pengirim satu-persatu.
Selain itu, kecepatan pengecekan sangat ditentukan dari seberapa cepat pelanggan anda mengirimkan bukti transfernya. Padahal, bisa jadi mereka lupa atau tidak sempat untuk mengirimkan bukti transfer.
Menggunakan Kode Unik
Metode ini lebih efisien dalam membantu anda mengecek pembayaran pelanggan. Dengan metode ini, anda diharuskan memiliki daftar kode unik untuk digunakan di tiap transaksi.
Setiap kode unik nantinya akan ditambahkan (atau dikurangkan) ke nilai transaksi. Misal, transaksi Rp 150.000 dengan kode unik Rp 51. Maka pelanggan harus mentransfer Rp 150.051 (jika kode unik sebagai penambah) atau Rp 149.949 (jika kode unik sebagai pengurang).
Perlu diingat bahwa anda sendirilah yang menentukan berapa kode unik untuk tiap pelanggan. Selain itu, anda juga perlu mengingat bahwa kode unik ini dibuat untuk tiap transaksi. Ini berarti satu pelanggan yang sama, jika melakukan 2 transaksi akan memperoleh kode unik yang berbeda.
Virtual Account
Virtual account (VA) merupakan nomor identifikasi yang diberikan oleh Bank. Untuk mendapatkan VA, anda terlebih dahulu harus berlangganan VA dari Bank anda.
Sebagai contoh, jika anda memiliki rekening BNI dan memutuskan untuk memakai VA. Maka Bank BNI akan memberikan nomor VA kepada anda.
Nomor ini selanjutnya akan anda berikan kepada setiap pelanggan anda yang bertransaksi dengan anda. Lalu, pelanggan anda akan membayar ke nomor VA yang telah anda berikan.
Sistem VA ini sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan kode unik, yaitu sebagai identifikasi “siapa yang membayar”.
Namun, tidak seperti kode unik yang harus menambah/mengurangi nilai transaksi, sistem VA tidak akan menambah/mengurangi nilai transaksi pelanggan.
Tambahan: Cross-Verification
Metode cross-verification biasa ditemui di perusahaan online yang besar. Dikarenakan jumlah transaksi yang terlampau banyak, proses verifikasi juga harus dilakukan secara lebih hati-hati.
Biasanya, perusahaan yang memilih metode ini akan menerapkan dua atau lebih metode untuk mengecek pembayaran dari pelanggan.
Sebagai contoh, perusahaan bisa menerapkan kode unik dan disaat yang bersamaan juga mengharuskan pelanggan mengirimkan bukti bayar.
Nah, itulah insight yang bisa Tebi bagikan pada kesempatan ini. Bagi yang ingin menambah pengetahuan dan wawasan di bidang ekonomi, bisnis, akuntansi, dan keuangan ikuti terus artikel Tebi ini, ya!