Tips Mengatur Pengeluaran Pribadi

Designed by Freepik

Mengatur pengeluaran pribadi memang gampang-gampang susah. Kebanyakan orang pakai jurus “kira-kira”. Ujung-ujungnya salah kira, lalu uang untuk bisnis diembat juga.

Apalagi jika sudah berkeluarga. Banyak sekali pengeluaran tak terduga. Itu sebabnya, kita harus jeli dalam mengatur keuangan pribadi kita.

Pada artikel ini, Tebi akan membagi insight seputar pengelolaan keuangan pribadi berdasarkan ramuan mujarab dari Safir Senduk. Semoga dengan meminum ramuan ini, kita semua menjadi orang-orang yang tersenyum di akhir bulan.

Bagi Pengeluaran Bulananmu Ke Dalam Tiga Kategori

Saat menerima penghasilan bulanan, baik itu dari gaji pegawai ataupun dari bagi hasil usaha, selalu buat perencanaan pengeluaran dalam tiga kategori.

Tiga kategori ini harus diurutkan dari satu sampai tiga berdasarkan tingkat urgensinya. Ini berarti kategori satu akan lebih tinggi tingkat urgensinya dibandingkan kategori dua dan tiga.

Kategori Pertama: Pengeluaran Yang Wajib

Kategori pertama adalah “wajib”. Kategori ini jika tidak dituntaskan biasanya akan menimbulkan konsekuensi besar seperti kerugian finansial, bahkan hukuman.

Misalnya, Umat Islam yang penghasilan per tahunnya sudah melebih 85 gram emas diwajibkan membayar zakat profesi.

Jika tidak dilakukan, maka beberapa ulama yang mewajibkan zakat profesi memandangnya sebagai sebuah dosa. Ini membuat zakat profesi masuk dalam kategori ” wajib”, jika kamu seorang muslim.

Selain itu, yang dapat masuk dalam kategori “wajib” lainnya adalah pembayaran PBB rumah, kontrakan, telepon, dan sekolah anak.

Kategori Kedua: Pengeluaran Untuk Kebutuhan

Kategori kedua adalah “butuh”. Kategori ini jika tidak dipenuhi maka akan merugikan diri kita sendiri. Contoh paling jelas dari kategori “butuh” adalah tabungan, investasi, dan pengeluaran bulanan (makan dan transportasi).

Perlu kita cermati bahwa menabung dan investasi sama pentingnya dengan membeli makanan untuk aktivitas harian. Mengapa?

Karena, jika makan difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masa kini maka menabung dan berinvestasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan kita di masa depan.

Dengan mendisiplinkan diri kita menabung dan berinvestasi, maka sebenarnya kita sedang berusaha “menyelamatkan” dan memastikan masa depan kita.

Kategori Tiga: Pengeluaran Untuk Keinginan

Yang terakhir adalah “ingin”. Kategori ini berisi semua keinginan kita yang sebenarnya bisa ditunda. Contoh dari kategori “ingin” adalah pergi piknik, nonton bioskop, dan membeli barang hobi.

Kesalahan terbesar dari banyak orang adalah selalu menempatkan tabungan dan investasi sebagai sisa yang baru akan dibayarkan setelah semua kebutuhan dan keinginan kita terpenuhi.

Padahal menurut pembagian kategori di atas, tabungan dan investasi harus lebih didahulukan dari pemenuhan keinginan kita.

Untuk membantu menelusuri pengeluaran pribadi yang mungkin masih digabung dengan pengeluaran bisnis, aplikasi teman bisnis dilengkapi dengan akun “beban pengeluaran pribadi”.

Hal ini untuk memberikan gambaran kepada pengguna mengenai sejauh apa pengeluaran pribadi dapat “menggerogoti” arus kas dan laba usaha.

Harapannya, Tebi bisa memberikan dua hal: Kesadaran untuk mengelola keuangan pribadi secara lebih baik (lewat aplikasi), dan cara untuk mengelola keuangan pribadi (lewat artikel ini).

Demikianlah insight yang bisa Tebi bagikan pada kesempatan ini. Bagi yang ingin terus menambah pengetahuan dan wawasan terkait ekonomi, keuangan, akuntansi, dan bisnis ikuti terus artikel Tebi ini ya! Semoga bermanfaat.

 

 

 

Related Posts

Tinggalkan komentar