Sanawi, Dari Kuli Bangunan Menjadi Pengusaha Dengan Omzet Miliaran

Sanawi, Pemilik Brand Es Krim Vanessa | Sumber: Kisah Inspiratif

Membaca dan mempelajari kisah sukses para pebisnis memang sarat akan manfaat. Selain dapat dijadikan sarana untuk belajar dan memperbaiki diri dan usaha, kisah sukses juga dapat dijadikan penyemangat dikala kita sedang menghadapi masa-masa tersulit dalam bisnis kita.

Kali ini kita akan membahas kisah Sanawi, seorang pria yang dengan kegigihannya dapat menjadikan dirinya seorang pebisnis yang sukses. Berikut ini sekelumit kisah hidupnya hingga akhirnya bisa menggapai kesuksesan (Baca juga: Jack Ma, Dari Guru Bahasa Menjadi Pemilik Perusahaan Raksasa).

Sekilas Tentang Sanawi

Sanawi adalah seorang pemuda asal Blora, Jawa Tengah. Ia dibesarkan dari sebuah keluarga yang sederhana. Percaya atau tidak, tingkat pendidikan tertinggi yang pernah dienyam oleh Sanawi adalah kelas 1 Sekolah Dasar.

Namun, hal tersebut tidak lantas membuat dirinya menyerah dengan keadaan. Ia berjuang dengan usaha terbaiknya sampai akhirnya ia berubah menjadi sesosok pebisnis sukses dengan omzet miliaran rupiah tiap bulannya.

Masa-Masa Berat Sanawi

Sanawi tidak sempat menamatkan pendidikannya di sekolah dasar. Bahkan, langkahnya terhenti di tingkat 1 sekolah dasar. Hasilnya bisa ditebak, ia tidak terlalu pandai menulis dan membaca. Hal ini membuat dirinya seringkali diejek dan dijadikan guyonan oleh teman-teman sebayanya.

Pada usia yang masih sangat belia yakni 16 tahun, Sanawi memutuskan untuk mencoba peruntungan di Ibukota. Dirinya berangkat bersama tetangganya dengan bermodalkan uang seadanya. Namun naas bagi Sanawi, entah bagaimana, tetangganya meninggalkannya. Hal ini membuat Sanawi terpaksa harus kembali ke tanah kelahirannya.

Tak puas sampai situ, Sanawi tetap bertekad untuk mencoba peruntungan di Jakarta. Tak selang berapa lama, ia kembali lagi ke Jakarta dengan semangat empatlima. Disana, ia menjadi kuli bangunan.

Tak hanya mengandalkan itu saja, di sela-sela waktu kosongnya, Sanawi juga membuka jasa pengecatan ke perumahan-perumahan. Dari sinilah sebenarnya mental bisnisnya mulai terbentuk.

Memiliki Visi + Bersemangat Mewujudkannya = Modal Utama Sukses

Mungkin saat itu Sanawi tidak sadar, tapi jika melihat kisah hidupnya, sebenarnya Sanawi adalah seorang yang visioner. Lebih dari itu, Sanawi memiliki visi yang besar. Hal ini tercermin dari sikap dan keputusan yang diambilnya saat itu.

Pada 2006, Sanawi bersama teman proyeknya pindah ke Samarinda, Kalimantan Selatan untuk mencari peruntungan yang baru. Disana, ia lagi-lagi menjadi kuli bangunan. Visi Sanawi yang terlampau besar membuat darahnya bergejolak melihat kondisinya yang tidak ada perubahan saat itu.

Iapun memutuskan untuk menambah penghasilannya dengan cara berjualan es krim. Modal awal ia dapatkan dari pinjaman kepada temannya.

Pada awalnya, es krim yang Sanawi jual adalah salah satu dari brand es krim ternama. Selagi menjual es krim, ia tetap teguh pendirian dengan apa yang dicita-citakannya. Sanawi menerapkan gaya hidup super hemat.

Dari hasil tabungannya itu, sedikit demi sedikit ia kumpulkan untuk mengembangkan usahanya. Iapun akhirnya berhasil membuat brand es krimnya sendiri yang bernama Es Krim Vanessa.

Kiat Sukses Dari Sanawi: Risiko Adalah Teman Pebisnis

Dalam perjalanan menuju kesuksesan, bukan berarti Sanawi tidak mengalami kesulitan. Ia dihadapkan pada keputusan sulit yang berisiko. Berkali-kali Sanawi mengajukan pinjaman untuk dipakai sebagai modal tambahan, berkali-kali pula ia bisa membuktikan bahwa pinjamannya ini menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar.

Dari sini kita lihat kelihaian Sanawi dalam mengelola risiko. Bagaimana ia yakin betul bahwa risiko bisnis yang ada bisa ia kendalikan dan justru berbuah keuntungan. Pada tahun 2010, kurang lebih hampir empat tahun setelah ia membuka bisnis es krimnya untuk pertama kali, Sanawi sudah memiliki 400 mitra.

Sanawi, Pebisnis Yang Tidak Cepat Puas

Sekarang, ia sudah memiliki lebih dari 700 mitra dan memiliki penghasilan sekitar 1,5 Miliar rupiah perbulannya. Bagi sebagian orang, level Sanawi saat ini sudah dijadikan puncak dari kesuksesan dalam berbisnis.

Sanawi meresponnya dengan berbeda. Ia tetap bersyukur dengan apa yang telah dianugerahkan kepadanya, namun ia tetap ingin mencapai yang lebih lagi.

Ia menargetkan Es Krim Vanesa menjadi brand Es Krim yang tidak hanya terkenal di Kalimantan saja, tapi juga di seluruh Indonesia. Sanawi juga ingin melakukan integrasi usaha dengan membuat pabrik pengolahan es krim sendiri.

Selain itu, Sanawi mulai merambah bidang usaha lain yakni usaha minimarket, jasa penyewaan kontainer, dan pengolahan bebek dan ayam beku.

Pesan Dari Sanawi: Pendidikan Itu Penting

Keberhasilan Sanawi membuatnya berpikir, jika ia berhasil menggapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, setidaknya lulus sekolah dasar saja, hal ini akan lebih memuluskan jalan suksesnya dalam berbisnis.

Bayangkan, Sanawi baru bisa membaca saat usianya menginjak 35 tahun. Sebelum itu, ia selalu kesulitan jika berhadapan dengan peraturan, adiminstrasi dalam bisnis, dan hal-hal lain yang memerlukan keterampilan membaca dan menulis. Ia kerap meminta sahabat-sahabatnya untuk membantunya.

Nah, itulah kisah Sanawi yang menginspirasi. Semoga menjadi penambah semangat bagi kita untuk terus-menerus belajar dan berusaha demi meraih kesuksesan kita.

Related Posts

Tinggalkan komentar