Pelajaran Berharga Dari Ibu Eny Sedyanti

Bisnis yang sukses biasanya lahir dari perencanaan yang matang dan dibarengi dengan eksekusi yang tepat. Selain itu bisnis yang sukses juga tak dapat dipisahkan dari kemampuan sang pemilik usaha untuk melihat peluang yang tersedia.

Namun, bagaimana jika sebuah bisnis lahir secara tiba-tiba tanpa direncanakan terlebih dahulu? Bagaimana jika ide bisnis datang dari ketidaksengajaan yang kemudian diseriuskan? Bagi anda yang penasaran, yuk ikuti kisah menarik dan inspiratif Bu Eny Sedyanti berikut ini.

Mengenal Sosok Ibu Eny

Eny Sedyanti merupakan seorang ibu dari empat orang anak. Ia tinggal di daerah Depok, Jawa Barat. Sehari-hari, Ibu Eny juga mengurusi orangtuanya yang berusia lanjut.

Selain menjadi ibu rumah tangga, Ibu Eny juga aktif dalam kegiatan sosial di beberapa komunitas sekitar tempat tinggalnya. Beberapa kali Ibu Eny juga diminta menjadi pembicara dan motivator di berbagai kesempatan.

Pada tahun 2018, ia mendirikan usaha Kolkal Griya yang bergerak di bidang penyediaan makanan. Kolkal Griya menawarkan produk kolang-kaling berbagai rasa yang dapat digunakan baik sebagai terapi maupun sebagai hidangan pencuci mulut.

Bakti Pada Orang Tua, Kunci Kesuksesan Bu Eny

Pada awal tahun 2017, Ibu Eny memutuskan untuk membawa orangtuanya turut serta tinggal bersama keluarganya. Ayahnya sudah berusia 82 tahun kala itu, dan mengalami masalah di persendian. Hal ini membuat jari-jari Ayah Bu Eny menjadi kaku dan bengkok.

Berbagai cara Bu Eny lakukan demi kesembuhan Ayahandanya, alhasil ia menemukan jalan kesembuhan Ayahnya lewat Whatsapp message dari temannya mengenai khasiat kolang-kaling.

Ibu Eny mencoba menerapkan terapi kolang-kaling untuk Ayahnya tersebut. Setiap harinya, Bu Eny menyediakan setidaknya 15 butir kolang-kaling sebagai cemilan ayahnya.

Setelah 1 bulan berlalu, Ayahnya menunjukkan tanda-tanda kesembuhan. Bu Eny menuturkan bahwa ia sampai kaget sekaligus gembira dikarenakan jari-jari tangan Ayahnya mulai lemas, tidak kaku dan bengkok lagi.

Ketidaksengajaan Yang Diseriuskan

 

Mengetahui khasiat dan kelezatan kolang-kaling, Bu Eny mencoba untuk membuat produk kolang-kaling buatan sendiri. Lalu dibuatlah produk kolang-kaling pertama yang memiliki gaya camilan betawi (sangat manis).

Berbekal pengetahuan di bidang bisnis dan pengalaman pribadi menyembuhkan orang lewat terapi kolang-kaling, Bu Eny sukses menjual kolang-kaling sebanyak 30kg di bulan Ramadhan.

Dari pengalaman berjualannya itu, ia sedikit demi sedikit mulai memperbaiki produknya agar memiliki kualitas yang lebih baik. Bu Eny juga mengakui bahwa ia sampai tiga kali mengubah packaging dari produknya agar produknya benar-benar sempurna luar-dalam.

Kolkal Griya

Penamaan usaha juga menjadi fokus Bu Eny. Menurutnya nama yang baik dan ear-catching dapat menambah peluang keberhasilan usahanya. Oleh karena itu, dibuatlah nama Kolkal Griya untuk usahanya.

Kolkal Griya adalah usaha dengan produk manisan kolang-kaling kemasan siap makan. Kolkal Griya juga memiliki banyak varian rasa, diantaranya anggur, leci, dan masih banyak lagi.

Kolkal Griya juga menjual varian kolang-kaling yang plain alias tanpa rasa dan juga gula batu untuk pelanggan yang menggunakan kolang kaling sebagai terapi, atau pelanggan yang memiliki diabetes.

Sekarang ini, Kolkal Griya dapat menjual 20-35 kg kolang-kaling dalam sehari. Pada Bulan Ramadhan, Kokal Griya bahkan dapat menjual 65 – 100 kg kolang-kaling dalam sehari.

Beberapa pejabat dan orang ternama bahkan sudah menjadi pelanggan setia Kolkal Griya. Diantaranya adalah Ibu Tutut Soeharto dan Ibu Hatta Rajasa.

Selain itu, Kolkal Griya juga pernah mendapat pesanan dari seseorang yang ingin memberikan kolang-kaling kepada Ibu Ani Yudhoyono.

Aspek Legalitas dan Kepercayaan Pelanggan

Ibu Eny juga sangat mengedepankan kepercayaan pelanggan. Untuk itu, Ibu Eny selalu berfokus untuk menyempurnakan aspek legalitas dari produk usaha yang digelutinya.

Saat ini, Kolkal Griya telah mendapatkan sertifikat halal dari Depkes dan MUI. Kolkal Griya bahkan sudah mendapatkan piagam bintang 1 keamanan pangan dari BPOM.

Ibu Eny merasa bahwa aspek legalitas sangat penting bagi UKM, khususnya UKM yang bergerak di bidang pangan atau kuliner.

Ibu Eny bergabung dengan AIKD dan UKM depok di bagian legalitas. Bu Eny berharap dirinya dapat memotivasi teman-teman sesama pebisnis UKM untuk melengkapi izin PKP, PIRT, dan sertifikat halal.

 

 

Related Posts

Tinggalkan komentar