Muhammad Yunus, Pejuang Rakyat Kecil Melalui Grameen Bank

Sumber: Andreyev

Muhammad Yunus adalah seorang professor di Bangladesh yang meraih penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006 atas jasa-jasanya dalam pengentasan ekonomi dunia.

Latar Belakang Pendidikan

Lahir di Chittagong, Bangladesh pada 1940. Professor Yunus belajar di Universitas Dhaka sebelum menerima beasiswa fulbright untuk meneruskan studinya di Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat.

Pada tahun 1969, Ia meraih gelar Ph.D. in economics dari Universitas Vanderbilt dan dalam tahun yang sama juga menjadi asisten professor di Universitas Middle Tennessee State.

Tahun selanjutnya, Professor Yunus kembali ke Bangladesh dan menjadi kepala program studi ilmu ekonomi di Universitas Chittagong.

Peranan dan Kontribusi

Pada tahun 1993-1995, Professor Yunus ditunjuk oleh Sekjen PBB untuk menjadi salah satu anggota International Advisory Group for the Fourth World Conference on Women.

Ia juga tergabung dalam Global Commission of Women’s Health sebagai anggota, Dewan Penasehat Sustainable Economic Development, dan anggota Tim Ahli PBB untuk isu wanita dan keuangan.

Prestasi dan Penghargaan

Sampai dengan tahun 2000, Professor Yunus telah mendapatkan banyak sekali penghargaan, diantaranya adalah Sri Lanka; Humanitarian Award (1993), Bangladesh’s highest award; King Hussein Humanitarian Leadership Award (2000) dan masih banyak lagi.

Masih banyak penghargaan yang diterima Professor Yunus setelah 2000, diantaranya adalah King Hussien Foundation, Jordan; Volvo Environment Prize (2003) Nihon Keizai Shimbun, Japan; Franklin D. Roosevelt Freedom Award (2006), dan masih banyak lagi.

Anugerah Nobel Perdamaian

Pada tahun 2006, Komite Nobel Perdamaian Dunia menganugerahkan Penghargaan Nobel Perdamaian kepada Professor Yunus dan Bank yang didirikannya.

Hal ini dikarenakan kontribusi Professor Yunus dalam pemecahan masalah ketimpangan ekonomi dan sosial lewat lembaga keuangan mikro rintisannya yang disebut Grameen Bank.

Grameen Bank

Pada tahun 1983, Professor Yunus mendirikan Grameen Bank di Bangladesh. Bank ini bergerak dalam bidang microlending, yaitu penyaluran dana kepada masyarakat kecil yang butuh permodalan.

Pada awalnya, ide ini dianggap sebagai “ide bodoh” oleh orang-orang. Menurut mereka, rakyat miskin tidak seharusnya mendapatkan kredit karena kemampuan mereka untuk mengembalikan uang yang dipinjam sangatlah rendah.

Alhasil, Professor Yunus kesulitan untuk menemukan investor yang mau mendanai Grameen Bank yang didirikannya.

Ia pun mengajukan pinjaman ke Bank (personal loan) dengan gaji professor sebagai jaminannya. Dana pinjaman Bank itulah yang ia pakai untuk memulai operasional mendanai masyarakat kecil di Bangladesh.

Dengan modal konsistensi dan kegigihan, Professor Yunus berhasil membuktikan bahwa Grameen Bank menjadi solusi bagi masyarakat kecil yang ingin mengubah nasibnya.

Pada 2013, Grameen Bank telah memiliki total aset sekitar USD 2,3 miliar dengan tingkat pengembalian kredit di atas 95%. Model bisnis Grameen Bank sendiri ternyata telah direplikasi oleh lebih dari 100 negara di dunia.

Kurang lebih itulah insight yang bisa Tebi bagikan dalam artikel ini. Bagi yang ingin terus menggali pengetahuan dan wawasan mengenai keuangan, bisnis, dan ekonomi ikuti terus artikel Tebi, ya! Semoga bermanfaat

 

 

Related Posts

Tinggalkan komentar