Membangun Bisnis Menggurita Berbasis Komunitas

Andry Yanuar atau yang akrab dipanggil Kang Andry ini merupakan Ketua KOPTAN Kopi Kiwari Farmers di kota Bandung. Usahanya yang dimulai dari menanam kopi di tahun 2010, panen di tahun 2015 hingga kini usahanya yang sudah berkembang menjadi resto atau leisure di tahun 2017 dan akan berkembang lagi dibidang agrowisata dan kampung wisata kopi.

Nilai prinsip yang diterapkan oleh kopiwari sendiri yaitu, kesejahteraan lingkungan, kesejahteraan hewan, kesejahteraan petani. Setiap orang pastinya memiliki pandangan hidup berbeda-beda, begitu juga dengan seorang pebisnis, bagaimana cara mereka memandang bisnisnya kedepanpun berbeda-beda. Salah satu cara pandang bisnis yang mengubah Kang Andry adalah materi fondasi bisnis berkah.

Materi fondasi bisnis berkah sendiri memiliki empat bagian, diantaranya makna sukses, angka cukup, konsep rezeki, dan proses yang berkah. Jika pencapaian materi menjadi tolak ukur kesuksesan, maka keserakahan menjadi mesinnya, manipulsai menjadi bahan bakarnya, dan kapitalis adalah sistemnya.

“Jika bermanfaat memang tujuan kita menjadi jembatan rezeki bagi orang lain, maka drama karyawan adalah proses yang harus kita jalani sebagai bagian dari ibadah kepada Allah. Andai dikarenakan jembatan, kemudian Allah memberikan kelimpahan pada kita, itu adalah bonus, bukan tujuan utama” begitu kata Kang Andry di sesi Sharing Bisnis TemanBisnis Komunitas.

Andry yanuar Ketua KOPTAN Kopi Kiwari Farmers
 

Ada tujuh formula “Buka Langsung Laris” yaitu, Bidik Pasar Potensial, Produk Ngangenin, Kemasan Pertama Diambil, Merek yang Ngetop, Saluran Distribusi = Promosi, Penyebar Virus, Lompatan Konversi.

Proses tersebut haruslah mengurut, ini adalah hirarki. Seperti halnya membuat kue, loncat step akan membuat kue menjadi bantet atau gagal.

Kang Andry menjelaskan dua step awal, yaitu Bidik Pasar Potensial & Produk Ngangenin. Bidik Pasar Potensial, Pasar dibagi menjadi tiga, yaitu Pasar Berdarah (Bleeding Market), Pasar Potensial, dan Pasar Tidur (Sleeping).

Pasar Berdarah (Bleeding Market) adalah pasar yang berdarah-darah. Dimana penawaran > permintaan atau sama, sehingga ada banting-bantingan harga, dan mudahnya produsen keluar masuk pasar ini dan konsumen tidak loyal dengan satu brand.

Pasar Potensial adalah pasar yang permintaan produknya ada, tapi kompetitornya belum terlalu banyak. Sedangkan, Pasar Tertidur (Sleeping Market) adalah pasar yang masih tertidur, permintaanya belum terlihat tapi belum juga ada kompetitor.

Step selanjutnya adalah Produk Ngangenin. Pada step ini, level ngangenin berbanding lurus dengan level repeat order. Utuk produk makannan dan minuman seberapa serin mereka mengkonsumsi produk kita. Ukurlah produk kita sendiri, apakah produk kita merupakan produk harian, mingguan, ataukah bulanan.

Untuk produk fashion, bisa dinilai dari seberapa besar keinginan mereka atau seberapa banyaknya mereka (customer kita) merekomendasikan produk kita yang sedang mereka pakai.

Pastikan kalau produk kita itu ngangenin. Jika step ini dilewati, potensi ga repeat atau walhasil bisa merusak brand.   

Related Posts

Tinggalkan komentar