Ingin Sukses Berbisnis? Bina Hubungan Baik Dengan Supplier Anda
Dalam berbisnis biasanya kita akan sangat bergantung dengan supplier. Pada bisnis ritel misalnya, barang dagangan yang dijual biasanya dibeli dari pedagang grosir untuk kemudian dijual kembali secara eceran dengan harga yang lebih tinggi.
Bagi usaha manufaktur yang memproduksi barang-barang, bahan baku untuk memproduksi barang biasanya juga dibeli dari supplier. Dari contoh-contoh ini, semakin jelaslah peran supplier dalam menyukseskan sebuah bisnis.
Dari sebuah buku berjudul Lean Six Sigma Logistics karya Goldsby dan Martichenko (2005), dikupas tuntas mengenai pentingnya menjalin hubungan baik dengan supplier.
Buku tersebut menyebutkan bahwa hubungan yang baik dengan supplier berbanding lurus dengan penghematan biaya perusahaan. Sebaliknya, hubungan buruk dengan supplier cenderung memperbesar biaya perusahaan.
Hal ini karena hubungan baik dengan supplier dapat berdampak pada pengiriman barang dari supplier yang tepat waktu, penawaran khusus untuk bisnis anda, sampai dengan harga yang miring. Untuk itu, yuk segera ketahui cara membina hubungan baik dengan supplier anda.
Pembayaran Yang Tepat Waktu
Tidak ada hal yang paling dibenci supplier selain pembayaran yang tidak disiplin dari pelanggannya. Jika anda ingin membina hubungan baik dengan supplier anda, pastikan pembayaran yang anda lakukan tidak bermasalah.
Pembayaran yang tepat waktu dan lancar akan membuat mereka menghargai anda. Bukan tidak mungkin jika anda akan dimasukkan ke dalam special customer list mereka dan akan diutamakan dari pelanggan mereka yang lain.
Jika anda tersendat-sendat dan tidak tepat waktu dalam pembayaran kepada supplier anda, jangan salahkan mereka jika tiba-tiba mereka malas-malasan, tidak semangat melayani anda, bahkan memutuskan kontrak dengan anda.
Buatlah Agreement Yang Detil
Jika anda membeli barang dari supplier anda secara rutin, ini berarti anda wajib membuat agreement (perjanjian) dengan supplier anda.
Buatlah perjanjian secara detil yang memuat hak dan kewajiban dari kedua belah pihak. Komitmen di awal dari supplier dan anda lewat perjanjian tertulis tersebut dapat mengamankan kepentingan anda dan supplier anda, serta mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Perjanjian juga dapat membuat komunikasi anda dan supplier menjadi lebih lancar karena anda memiliki pedoman untuk menilai performa anda dan supplier anda terkait pembayaran dan penyediaan barang.
Jangan Perlakukan Mereka Sebatas Vendor
Sebesar apapun supplier anda, mereka tetap digerakkan oleh sekelompok manusia yang pastinya punya hati nurani. Untuk itu, jangan sekali-kali memperlakukan mereka hanya sebatas pemasok saja.
Hal ini akan membuat hubungan anda dan mereka hanya sebatas transaksional saja dan hal ini akan membuat anda sulit membuka ruang untuk meningkatkan hubungan dengan mereka.
Sering-seringlah berkomunikasi. Biarkan mereka terus-terusan update dengan kabar terkini usaha anda. Ajaklah mereka berdiskusi terkait dengan tantangan dan peluang bisnis.
Siapa tahu dari obrolan-obrolan itu akan muncul bentuk kerjasama yang belum pernah anda dan mereka pikirkan sebelumnya.
Perhatikan Keseimbangan Price dan Value
Memilih supplier yang menawarkan harga murah tentunya seringkali menjadi pilihan utama para pebisnis. Hal ini wajar karena harga yang murah membuat anda dapat mengambil margin yang lebih besar untuk setiap penjualan barang yang anda lakukan.
Tapi harus kita pahami bersama bahwa ada beberapa hal yang bisa anda dapatkan dari supplier, diantaranya adalah harga yang murah, probabilita ketersediaan barang setiap kali anda melakukan pemesanan, pengiriman yang tepat waktu, sampai dengan kesanggupan memenuhi permintaan mendadak.
Dari sini kita lihat bahwa harga yang murah memang merupakan salah satu pertimbangan anda memilih supplier, tapi bukan satu-satunya pertimbangan yang bisa anda pikirkan. Carilah supplier yang bisa memberikan anda pelayanan prima disamping harga yang murah.
Supplier yang berkomitmen menjaga kualitas pelayanannya biasanya memiliki mindset untuk menjaga hubungan dengan pelanggannya, hal ini membuat anda lebih mudah untuk membina hubungan baik dengan mereka.
Ini Bukan Tentang Anda dan Usaha Anda
Berbeda dengan konsumen akhir yang membeli barang untuk dipakai, anda sebagai pebisnis membeli barang untuk dijual kembali/memproduksi barang untuk dijual.
Itu sebabnya slogan “konsumen adalah raja” tidak bisa selalu diterapkan dalam hubungan anda dengan supplier.
Anda tidak bisa hanya memikirkan diri anda sendiri tanpa memedulikan kepentingan supplier anda karena itu akan berujung pada pemutusan kontrak kerjasama/ketidakinginan supplier untuk memasok barang kepada anda.
Hubungan anda dan supplier anda pada dasarnya adalah partnership, oleh karenanya anda harus memastikan bahwa dalam praktiknya kepentingan dan ekspektasi kedua belah pihak dalam partnership tersebut terpenuhi.
Selalu jeli melihat apa ekspektasi supplier anda, lalu buatlah pola kerjasama yang sama-sama menguntungkan. Perlakukan mereka sebagai mitra dimana anda dan mereka dapat sukses secara bersama-sama.
Nah, itulah insight yang bisa Tebi bagikan hari ini. Bagi anda yang ingin menambah pengetahuan dan wawasan terkait ekonomi, bisnis, akuntansi, dan keuangan ikuti terus artikel Tebi ini, ya! Semoga bermanfaat.