5 Tahap Perkembangan Bisnis yang Harus Anda Ketahui

Sumber: Freepik

Banyak sekali tantangan dan rintangan yang akan kita temui sebelum mencapai kesuksesan dalam berbisnis. Namun, jangan sampai hal tersebut menjadikan kita takut memulai bisnis atau malah menyerah di pertengahan jalan.

Mengembangkan bisnis itu ibarat menempuh sebuah perjalanan. Agar perjalanan tak terasa, kita nikmati saja proses perjalanan itu hingga sampai ke tujuan.

Bicara mengenai proses mengembangkan bisnis, ada tahap-tahap perkembangan bisnis yang perlu kita ketahui. Apa saja itu? Yuk, kita bahas satu-satu.

Development Stage

Sumber: Freepik

Di tahap ini, anda baru menemukan ide dan konsep awal bisnis. Untuk dapat mematangkan tahap ini, setiap pebisnis wajib setidaknya mengonsep bisnis yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  • Apakah ide/konsep ini menjawab permasalahan dan kebutuhan di pasar?
  • Akankah ide/konsep ini diterima di pasar?
  • Bagaimana struktur bisnis yang diperlukan untuk mendukung ide/konsep ini?
  • Apakah ide/konsep ini akan menghasilkan keuntungan bagi saya?

Intinya adalah memastikan bahwa ide/konsep yang telah anda pikirkan benar-benar dibutuhkan oleh pasar, mampu untuk anda realisasikan/laksanakan, dan juga memiliki monetasi (kemampuan untuk menghasilkan profit) yang jelas.

Start-up Stage

Sumber: Freepik

Dalam tahap ini, bisnis sedang dalam masa-masa yang kritis. Segala macam stres, kecemasan, dan ketidakpastian berkumpul menjadi satu dalam tahap ini.

Pada tahap ini anda biasanya masih dalam masa “meraba-raba” dan masih berusaha memvalidasi ide/konsep anda. Tak jarang realisasi biaya akan jauh lebih besar daripada anggaran. Secara garis besar, tantangan dalam tahap ini mencakup:

  • Membuktikan bahwa ide/konsep kita benar-benar bisa membawa kita kepada profit
  • Fund Raising atau mencari pendanaan
  • Merekrut staf dan mengisi kekosongan peran dalam organisasi
  • Mengelola ekspektasi penjualan dan pengaturan cadangan kas
  • Membangun pasar, brand, dan basis pelanggan

Growth Stage

Sumber: Freepik

Dalam tahap ini, biasanya ide/konsep sudah bisa tervalidasi. Fokus kita jika bisnis sudah mencapai tahap ini adalah memastikan bahwa penjualan dan jumlah pelanggan kita terus bertumbuh.

Pada tahap ini, biasanya kita sudah tidak bisa lagi hanya berfokus pada pengembangan bisnis kita sendiri. Tahap ini menuntut kita untuk lebih memperhatikan kompetitor baik yang sudah lama berkecimpung di bidang usaha tersebut, maupun kompetitor baru.

Pebisnis yang bisnisnya sudah mencapai tahap ini harus bisa menemukan satu variabel sebagai Key Indicator atau Sweet Spot yang menentukan keberhasilan bisnis untuk terus-menerus berkembang. Tantangan yang biasa dimiliki pebisnis pada tahap ini mencakup:

  • Bagaimana cara “menyambut” pendapatan dan pelanggan yang selalu bertumbuh
  • Mengelola operasional perusahaan agar efektif dan efisien
  • Bagaimana cara memenangkan persaingan pasar
  • Bagaimana cara meningkatkan volume profit

Expansion Stage

Sumber: Freepik

Tahap ini sebenarnya mirip dengan growth stage namun ada beberapa karakteristik yang hanya terdapat dalam tahap ini, yakni angka pertumbuhan penjualan yang tidak biasa dan meningkatnya variasi saluran distribusi produk.

Kedua hal tersebut membuat bisnis yang telah mencapai tahap ini memerlukan usaha lebih untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dan juga ide gila lain untuk mendiversifikasi bisnis dalam rangka mendapatkan profit tambahan. Beberapa tantangan dalam tahap ini diantaranya adalah:

  • Meningkatnya kompetisi dalam pasar
  • Memikirkan bagaimana caranya mengakuisisi kompetitor
  • Bagaimana cara mencapai vertical integration dari sisi produksi

Maturity Stage

Sumber: Freepik

Pada tahap ini, bisnis sudah “dewasa” sehingga segala macam bentuk pertumbuhan yang tadinya sensasional pada growth stage dan expansion stage sudah tidak ada lagi. Pada maturity stage, pertumbuhan bisnis cenderung lambat namun penuh dengan kestabilan.

Jika bisnis anda sudah dalam tahap ini, ada beberapa hal yang bisa anda pikirkan. Yang pertama adalah berdiam diri dan menikmati hasil kerja keras anda. Karena walaupun pertumbuhan bisnisnya kecil, namun biasanya perusahaan yang sudah mencapai tahap ini memiliki profit yang besar.

Namun jika anda melakukan hal ini, anda juga harus bisa memperhitungkan sampai kapan perusahaan bisa bertahan. Karena bisnis adalah hal yang dinamis, dimana produk yang diminati sekarang belum tentu tetap diminati besok.

Dari pertimbangan tersebut, lahirlah opsi kedua yakni terus-menerus berinovasi di lini bisnis yang sama. Hal ini tentunya akan memperpanjang umur perusahaan anda karena perusahaan tetap berimprovisasi sesuai dengan perubahan kebutuhan dan preferensi pasar.

Opsi ketiga adalah memikirkan strategi keluar (exit plan) dimana anda mencoba memanfaatkan pengalaman dan modal yang telah anda punya untuk membuat lini bisnis lain yang bergerak di bidang yang sama sekali berbeda.

Atau anda bisa memilih untuk membuat lini bisnis baru yang masih berkaitan dengan bisnis yang anda geluti dalam rangka memperkokoh kedua bisnis yang anda punya satu sama lainnya.

Related Posts

Tinggalkan komentar